Minggu, 04 September 2016

KEMARAU

Kemarau.
A R
Ceritakan padaku, ada apa dengan pilu?
Mengapa dunia membakar hari, hingga nyeri di sanubari?
Adakah insan merampas damai penghuni ngarai
Atau langit mungunduh murka di wajah pendosa
Lihatlah kawan;
Embun tak lagi basah, ada bara di selaselanya
Rumput sudah lelah, menunggu mega bermurah durja
Tanah basah oleh dedo'a, malaikat diam saja
Hujan menunggu apa? Penat bumi menghiba.
Aku pun demikiam, Kawan
Tersungkur di sudut takdir
Mengais remah asa yang tersisa
Menghardik ke nurani yang nyaris kerontang dengan sejuta kenangan
Merindu hujan membasahi nelangsa.
Ohh
Ternyata aku harus bersyukur
berteman dengan bumi menunggu hujan
Berteman dengan langit menanti bahagia.
Aku, bumi dan langit bersatu dalam rindu.
Riau
Kini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar