Jumat, 30 Oktober 2015

Ijnkan Aku Menikah Lagi

Ijinkan Aku Menikah Lagi


"Kalau selalu begini Abang mau beristeri lagi aja, Dek." Sontak isteriku yang sedang memasak kaget menerima pernyataanku.

"Apa ...? Abang jangan macam-macam ya!" ancamnya sambil mencincang-cincang sebuah terong dengan pisau dapur yang terlihat lebih tajam dari biasanya.

"Tapi Abang ga tahan kalau selalu begini."

"Maksud Abang apa?" Dia mendekat masih dengan pisau dapur di tangan. Gleg.

"Kan kalau Abang punya dua isteri, otomatis kita juga punya dua pisau dapur. Jadi, itu pepaya di atas meja yang sedari tadi sungguh menggoda bisa Abang nikmati segera tanpa harus nunggu adek selesai masak." Aku sudah berancang-ancang untuk kabur karena bercanda yang ini terasa agak keterlaluan.


"Hahahahaha, Abang bisa aja." Dia tertawa renyah yang mengurungkan niatku untuk kabur, "gini aja ..., nih pisaunya, Abang selesaikan masak! Baru boleh ngupas dan motong pepayanya. Aku mau nonton drama korea dulu ya, Sayang."

"Ta-tapi, Dek."

"Ga ada tapi-tapian. Abang liat nasib terong tadi khan?" Dia menancap pisau ke buah pepaya ranum itu kemudian berlalu.

(hihaaa)

Senin, 26 Oktober 2015

Melati Jasmine (Sebuah Cerpen Tentang Kesetiaan)

Judul: Melati Jasmine
Oleh: Ayah Raziq


Waktu terus berlalu
tanpa kusadari yang ada hanya aku dan kenangan
masih terlihat jelas
senyum terakhir yang kau beri untukku.


---
Gadis kecilku berlarian indah mengitari taman, mengejar kupu-kupu. Gaunnya putih, senada dengan melati yang ada di sekitarnya. Taman sederhana halaman rumah kami, sebagian besar ditumbuhi melati.

"Mel, hati-hati ya, Sayang ...!"

"Iya, Ayah." Ia menoleh ke arahku yang tengah duduk di bangku teras lalu tersenyum indah yang tak terlukiskan. Itu senyum ibunya, persis sekali. Aku tertegun, ingatan tentang Almarhum ibunya membuat genangan di mataku.


***
Petir bersahutan, hujan semakin lebat, namun aku terus melaju menembus hujan dan genangan air di jalanan. Di balik helm, fikiranku kalut. Bos perusahaan tempatku bekerja tertangkap tangan melakukan penyuapan terhadap oknum pejabat di lingkungan Dinas PU untuk memuluskan proyeknya. Sialnya, aku adalah orang yang mempertemukan dan memperkenalkan mereka beberapa hari sebelumnya. Kedekatan antara aku dan keduanya, membuat namaku mau tak mau dilibatkan dalam hal ini. Kabar terakhir yang kuterima, KPK telah menggeledah kantor kami dan mencariku untuk dimintai keterangan segera setelah kami semua para karyawan, memutuskan untuk pulang dan berhenti bekerja.

Minggu, 25 Oktober 2015

Indonesia Dalam Tanya

INDONESIA DALAM TANYA

1. Bencana Kok Biasa?

Tahun demi tahun, demi tahun, demi tahun, negeri ini selalu dihadapi persoalan yang sama. Musim hujan kebanjiran, musim kering kekeringan. Masih untung cuma dua musim, kan? Anda bisa membayangkan kalau Indonesia beriklim sub tropis atau punya empat musim. Bencananya, musim semi, kesemian. Musim gugur, keguguran.

Peradaban Mesir kuno atau Lembah Mesopotamia kuno, berabad-abad sebelum masehi sudah berhasil menanggulangi bencana demi bencana yang akan mereka hadapi di setiap musim. Ini sudah abad modern, kenapa masih membahas tentang itu-itu juga?


2. Salahkah Bunda Mengandung?

Sebagian dari kita sungguh tidak beruntung lahir dari ras melayu yang berkulit sawo matang, berhidung pesek, dan pendek. Simak petikan iklan berikut ini:

"Dibutuhkan beberapa orang karyawan/i dengan syarat:

-Berpenampilan menarik
-Tinggi minimal 170 cm.
-Umur maksimal 25 tahun
-.........

Saran saya. Segera palsukan identitas, operasi plastik dan tarik-tarik tulang anda dengan "...." Pesan segera di "....," hanya seharga Rp 999.900,-.


3. Benarkah Indonesia itu Dari Sabang Sampai Merauke?

Setiap tahun Jakarta bertambah padat dengan kedatangan kaum urban sebanyak lebih dari 60.000 jiwa. Sebagai negara agraris sepertinya sawah dan ladang harus beroperasi secara manual suatu saat nanti.
Dalam hal ini, saya harus angkat topi kepada almarhum Bapak Pembangunan kita yang dengan gencar melaksanakan program transmigrasi. Dan sepenglihatan saya transmigran-transmigran itu sekarang sudah hidup jauh di atas kata 'layak'

"Piye kabare? Penak jamanku tho?"

Jumat, 23 Oktober 2015

Bicara Cinta

C I N T A


Assalamu'alaikum

Malam semua ... AR lagi nih, datang membawa pesan cinta. Aseekk

Ayo sini semua merapat!

Membicarakan tema yang satu ini memang tak akan ada habisnya, Guys. Dari jaman engkong buyut kita, sebut saja namanya Adam AS, sampai sampai jaman ini, di mana dolar sudah tembus Rp 14.000,-.


Luuuuuuuuaaaaass sekali pembahasan tentang cinta, semua setuju kan? Tapi saya mau konsen pada cinta terhadap lawan jenis. Seru nih, saya yakin joneswan/ joneswati mulai melirik tulisan ini.

"Ayo dong, AR. jangan bully kami terus. Hiks."


Setelah tulisan ini, jangan kalian berharap mendapatkan cinta dari saya, key. Saya penyuka SESAMA JENIS.

Itu kenapa bapak-bapak pada senyum-senyum ga jelas gitu? Kumis woyy, cukur!


Sudah fitrah manusia butuh dicinta dan mencinta, itu tak dapat dipungkiri. Mencintai lawan jenis adalah salah satunya. Bagi yang sudah berpasangan (suami/isteri) tentunya sebuah kebahagian karena telah menemukan tempat mencurahkan cintanya. Lalu bagaimana dengan yang belum menemukan pasangan, salahkah mencinta seorang lawan jenis? Karena ini semua adalah fitrah, menurut saya tidak ada salahnya. Yang salah adalah ketika perasaan itu diumbar-umbar, bersayang-sayangan, berkencan, dan lain sebagainya yang bertentangan dengan apa yang agama kita ajarkan. Pendeknya berpacaran.


Islam melarang berpacaran, tapi mencintai seseorang tidaklah salah. Tinggal bagaimana seseorang tidak menjadikan rasa cinta itu belenggu untuk hidupnya. Menuntut ilmu ya jalan, bekerja ya terus, ibadah apalagi, karena dalam ibadah dan do'a-lah pintu-pintu langit diketuk untuk mempersatukan cinta itu. Mari melihat contoh nyata dua manusia pilihan; Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra yang sebelum Allah mempertemukan mereka dalam mehligai rumah tangga sudah saling mencinta.


Jadi, ketika rasa itu datang jangan menghindarinya. Nikmati saja, perbanyak do'a. Yang salah itu bukan cintanya, tapi perilaku yang melawan titah agama. Jadikanlah Allah sebagai puncak segala cinta.

Diperintahkan-Nya Bersujud, buktikanlah bahwa kita adalah hamba yang mencitai-Nya. Mengingat-Nya selalu, sebut selalu nama-Nya, minimal baca Basmallah sebelum memulai sesuatu, dan baca Hamdallah sesudahnya. Lalu cari peringkat taqwa sekuat tenaga.

Terakhir, saya cuma mau bilang bahwa saya ga senang sama Raditya Dika dengan cinta brontosaurusnya, apalagi anak-anak yang kencing pun masih dipegangi sudah berani cinta-cintaan, cinta monyet. Karena tadi di atas saya sudah bilang bahwa saya penyuka SESAMA JENIS. jenis manusia.

Terima kasih
Saya AR
Wassalamu'alaikum

Selasa, 20 Oktober 2015

Sumpah Serapah Belantara



SUMPAH SERAPAH BELANTARA
Ayah Raziq

Akankah tiada hutan lagi yang dengan cucuku kelak akan kuajak dia ke sana? Mungkin hanya akan kubelikan lukisan.

Beruntunglah aku sedikit bisa bersahabat dengan hutan. Dengarkan merdu suara aneka burung yang aku tak kenal namanya, meneguk segarnya air dari celah bebatuan, hirup sejuk udara lansung di bawah hasil proses fotosintesis, dan cemas akan kehadiran penguasa-penguasa belantara. Hingga sampailah aku di suatu puncak dimana cakrawala dan mega-mega nyaris bisa kugapai. Betapa maha agungnya engkau dengan segala ciptaan mu duhai Rabb-ku.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Selamat Datang di Nusantara 6 Abad Silam (Puisi Essay)

SELAMAT DATANG DI NUSANTARA 6 ABAD SILAM
Ayah Raziq


Selamat datang di Nusantara para saudagar
dari jauh tuan berlayar
semoga letih penat di sini terbayar
mari saya hantar.

Selasa, 13 Oktober 2015

Persahabatan (Naskah Stand Up Comedy)



Assalamu'alaikum


Yang di sana sudah siap? Di sini sudah siap? Mari kita berdendang bersama.


"Ketika kau tak sanggup melangkah, hilang arah dalam kesendirian.
Tiada mentari bagai malam yang kelam, tiada tempat untuk mengadu."


Sudah, cukup ... cukup, saya tak butuh lemparan bunga atau sendal. Saya cuma butuh lemparan senyum dari kamu. Itu, pria berkumis di sana. Senyum yang indah sayang.

Tema kita kali ini persahabatan, walaupun saya tidak punya sahabat bernama Tema, yang ada itu Tami, Wulan Utami. Jangan GR lu, bahan doang ini.

Sahabat itu menurut saya adalah seseorang yang bersedia berbagi suka duka bersama. Tapi sahabat saya malah sering berbagi pin BB cewek cantik dengan saya. haduh

Persabatan itu hubungan yang indah bukan? Tidak menuntut banyak hal, paling sekali-sekali menuntut traktiran bakso. Itu bukan masalah, yang jadi masalah kalau tukang bakso menuntut kita karena membawa lari gerobak dagangan baksonya.


Suasana persidangannya begini:

Hakim:"Silakan bawa masuk barang buktinya ke ruang sidang"

Petugas: Susah payah mengangkat gerobak bakso berempat karena roda-rodanya sudah saya jual.

Saya punya seorang sahabat, kebiasaannya cukup aneh, dia sering keluar malam, badanya besar, rambutnya gimbal, taringnya keluar. Genderuwo.

Jadi ingat lagu.

"Persahabatan bagai kepompong, merubah ulat menjadi kupu-kupu."

Ini lagu harusnya disensor habis. Bayangkan saja, mula-mula sahabat tertutup rapat, berpakaian sutra, lalu tiba-tiba dia melepaskan pakaiannya dan memperlihatkan keindahan tubuhnya. (sensor, sensor).

Sudah ah, intinya begini: Persabatan itu suatu yang sakral. Hubungan yang terjalin karena rasa saling membutuhkan dan mengingatkan dalam kebaikan. Jagalah persabatan yang sudah kita bina, Awas mudah pecah, simpan di tempat sejuk, jauhkan dari jangkauan anak-anak.


Terima kasih
saya A R
Wassalam

Minggu, 11 Oktober 2015

Cara menulis Dialog Dalam Sebuah Tulisan

Tips Menulis: Cara Menulis Dialog dalam Cerpen
Isa Alamsyah

Berikut ini akan saya sampaikan cara penulisan dialog yang paling banyak dilanggar karena ketidaktahuan penulis pemula.
Diingat baik-baik ya

PERATURAN PERTAMA

Setiap dialog selalu masuk ke alinea baru
Kecuali dialog yang dipotong sedikit, lalu dilanjutkan

------"Mau kemana?" tanyaku. (alinea baru)

------"Mau tahu aja, itu urusanku," jawabnya. (alinea baru)

------"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku." (alinea baru - sambungannya tidak)

Perhatikan dialog (petik pertama) pada baris pertama dan kedua masuk alinea baru sekalipun halamannya masih muat. Petik keempat pada baris tiga tidak masuk alinea baru karena dialognya masih lanjutan dari petik sebelumnya hanya dijeda sedikit narasi.

PERATURAN KEDUA

Huruf pertama nempel (tanpa spasi) dengan kutip buka dan tanda baca/ huruf terakhir nempel dengan kutip tutup.

"Mau ke mana?" = benar

" Mau ke mana ?" = salah (ada spasi)

PERATURAN KETIGA

Huruf besar di awal dialog.
Kalimat di awal dialog sekalipun di awal petik dianggap sebagai awal kalimat jadi huruf besar.

"Mau ke mana?" = benar

"mau ke mana?" = salah (huruf pertama)

Kecuali kalau kalimatnya dijeda, maka kalimat pada petik berikutnya dianggap sebagai kalimat lanjutan jadi huruf kecil.

Contoh yang benar (jangannya huruf kecil)

"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku."

- kata jangan adalah lanjutan dari kalimat sebelumnya jadi huruf kecil saja.
karena kalau tidak dijeda kalimatnya:

"Tapi keselamatanmu juga urusanku, jangan tinggalkan aku," sanggahku sambil menangis.

Contoh yang salah (jangan-nya huruf besar)

"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "Jangan tinggalkan aku".

(sekalipun beberapa penerbit tetap melakukan ini tergantung kebijakan)

PERATURAN KEEMPAT

Titik, koma, tanda tanya tada seru, pada akhir kalimat ada di dalam petik bukan di luar petik dan menempel pada tanda petik penutup.
Akhir kalimat dalam petik yang diakhiri dengan titik atau koma, maka tanda baca tersebut ada di dalam petik menempel dengan petik terakhir bukan di luar petik

Contoh yang benar

"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku." (titiknya di dalam petik)

Contoh yang salah

"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku". (titiknya di luar petik)

PERATURAN KELIMA

Titik dipakai kalau dialog berhenti tanpa keterangan narasi
jika dengan narasi pakai koma.

"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku." (pakai titik)

"Tapi keselamatanmu juga urusanku, jangan tinggalkan aku," sanggahku sambil menangis. (pakai koma)

PERATURAN KEENAM

Kalau diawali narasi sebelum dialog dikasih koma dulu menempel pada huruf terakhir kalimat narasi lalu spasi lalu petik buka

Aku bertanya padanya, "Kamu mau ke mana?"

Ok segitu dulu, semoga bermanfaat kalau ada kesalahan mohon dikoreksi.

Jumat, 09 Oktober 2015

WALET JAMBRET (Ketika Dunia Tak Adil)



WALET JAMBRET
Ayah Raziq

Siang di depan sebuah SPBU, di persimpangan jalan lintas sumatera saat mentari sapa dunia dengan terik. Sorang pengemis pincang berjalan gontai menjinjing sebuah buntalan yang isinya masih tanda tanya, pakaiannya lusuh, tatapan datar, kosong, seakan tak peduli betapa indah pajangan isi ruko-ruko yang dilewatinya. Akh mungkin dia memang membuang kepedulian untuk itu. Satu hal yang dipedulikannya adalah ketika seorang gadis kecil menghampiri dan memberikan lembaran uang yang entah berapa jumlahnya. Indah sekali pemandangan itu, Si gadis lalu berlari kecil kearah ibunya yang baru keluar dari sebuah TOSERBA, mungkin baru selesai membeli sesuatu, si gadis tersenyum ramah dengan sedikit lesung pipit di pipi kirinya, pengemis pincang juga tersenyum sambil mulut bergerak naik turun, berterima kasih mungkin atau berdo'a entahlah.

Senin, 05 Oktober 2015

Derita Sumatera dan Kalimantan

Sumatera, Kalimantan yang Malang


Derita kami sampai kapan? Jangan pernah berfikir di sini kami tertawa bahagia, Teman. Anak-anak sudah hampir sebulan ini tidak bersekolah. Mereka generasi penerus yang kami harapkan. Kami, orang dewasa tentu saja harus bertahan dan terus mencari nafkah, tapi warung kami sepi, toko kami kehilangan pelanggan. Para pekerja jasa melakukan aktifitasnya dengan kondisi lemas, sekuat apapun kondisi tubuh, menghirup asap ini membuat tubuh kami lemah dan rentan sakit


Jujur, kami iri dengan kalian di belahan Nusantara yang lain. Di sini, pintu rumah kami jarang terbuka, Bahkan ventilasi, kami tutup dengan apapun asal asap tidak masuk rumah. Tak ada lagi anak-anak yang mengaji sehabis magrib, mereka juga terpaksa kami larang bermain di luar rumah, tak tega kami sebenarnya untuk mengurung mereka. Tapi biar saja mereka menangis asalkan tetap sehat. Pilu mendengar balita sebelah rumah batuk-batuk melengking.

Kami mungkin sakit dan mati perlahan, tapi kami terpaksa harus bertahan sampai saat itu tiba. Mohon do'akan saja kami baik-baik saj di sini.


Pekanbaru/Riau
05102015

Sabtu, 03 Oktober 2015

Dilema Cinta (Fiksi Mini)



Hakikat cinta suci adalah ketulusan tiada batas, mengorbankan apa saja yang harus dikorbankan demi cinta itu sendiri.

***

"Tapi aku cinta kau dan dia."

"Tega kamu, Mas." Rena terisak menerima kenyataan cinta yang selama ini dia jaga harus terbagi dengan lain hati.

"Mengertilah, Na ... ini sudah takdir dari-Nya."

"Kamu harus memilih aku atau dia, Mas!"

Kamis, 01 Oktober 2015

Analisa Ngawur (koplak)

ANABEL PEOT (Analisa Gembel Seputar Keong dan Bekicot)

Berikut fakta-fakta yang sering terabaikan seputar keong dan bekicot.