Ijinkan Aku Menikah Lagi
"Kalau selalu begini Abang mau beristeri lagi aja, Dek." Sontak isteriku yang sedang memasak kaget menerima pernyataanku.
"Apa ...? Abang jangan macam-macam ya!" ancamnya sambil
mencincang-cincang sebuah terong dengan pisau dapur yang terlihat lebih
tajam dari biasanya.
"Tapi Abang ga tahan kalau selalu begini."
"Maksud Abang apa?" Dia mendekat masih dengan pisau dapur di tangan. Gleg.
"Kan kalau Abang punya dua isteri, otomatis kita juga punya dua pisau
dapur. Jadi, itu pepaya di atas meja yang sedari tadi sungguh menggoda
bisa Abang nikmati segera tanpa harus nunggu adek selesai masak." Aku
sudah berancang-ancang untuk kabur karena bercanda yang ini terasa agak
keterlaluan.
"Hahahahaha, Abang bisa aja." Dia tertawa renyah
yang mengurungkan niatku untuk kabur, "gini aja ..., nih pisaunya, Abang
selesaikan masak! Baru boleh ngupas dan motong pepayanya. Aku mau
nonton drama korea dulu ya, Sayang."
"Ta-tapi, Dek."
"Ga ada tapi-tapian. Abang liat nasib terong tadi khan?" Dia menancap pisau ke buah pepaya ranum itu kemudian berlalu.
(hihaaa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar