Selasa, 13 Oktober 2015

Persahabatan (Naskah Stand Up Comedy)



Assalamu'alaikum


Yang di sana sudah siap? Di sini sudah siap? Mari kita berdendang bersama.


"Ketika kau tak sanggup melangkah, hilang arah dalam kesendirian.
Tiada mentari bagai malam yang kelam, tiada tempat untuk mengadu."


Sudah, cukup ... cukup, saya tak butuh lemparan bunga atau sendal. Saya cuma butuh lemparan senyum dari kamu. Itu, pria berkumis di sana. Senyum yang indah sayang.

Tema kita kali ini persahabatan, walaupun saya tidak punya sahabat bernama Tema, yang ada itu Tami, Wulan Utami. Jangan GR lu, bahan doang ini.

Sahabat itu menurut saya adalah seseorang yang bersedia berbagi suka duka bersama. Tapi sahabat saya malah sering berbagi pin BB cewek cantik dengan saya. haduh

Persabatan itu hubungan yang indah bukan? Tidak menuntut banyak hal, paling sekali-sekali menuntut traktiran bakso. Itu bukan masalah, yang jadi masalah kalau tukang bakso menuntut kita karena membawa lari gerobak dagangan baksonya.


Suasana persidangannya begini:

Hakim:"Silakan bawa masuk barang buktinya ke ruang sidang"

Petugas: Susah payah mengangkat gerobak bakso berempat karena roda-rodanya sudah saya jual.

Saya punya seorang sahabat, kebiasaannya cukup aneh, dia sering keluar malam, badanya besar, rambutnya gimbal, taringnya keluar. Genderuwo.

Jadi ingat lagu.

"Persahabatan bagai kepompong, merubah ulat menjadi kupu-kupu."

Ini lagu harusnya disensor habis. Bayangkan saja, mula-mula sahabat tertutup rapat, berpakaian sutra, lalu tiba-tiba dia melepaskan pakaiannya dan memperlihatkan keindahan tubuhnya. (sensor, sensor).

Sudah ah, intinya begini: Persabatan itu suatu yang sakral. Hubungan yang terjalin karena rasa saling membutuhkan dan mengingatkan dalam kebaikan. Jagalah persabatan yang sudah kita bina, Awas mudah pecah, simpan di tempat sejuk, jauhkan dari jangkauan anak-anak.


Terima kasih
saya A R
Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar