Senin, 07 September 2015

PERANG KAMPUNG (humor)



16:30
Bangkai-bangkai berserakan, darah berceceran di mana-mana. Beberapa laki-laki dewasa bersenjata lengkap berjalan gontai, sebagian berombongan, beberapa lainnya berjalan sendiri. Keletihan jelas terpancar dari raut wajah mereka, amarah sepertinya belum reda. Tubuh mereka berlumuran darah dan lumpur sisa pertarungan tadi.

10:15
Sabetan parang, cangkul dan tongkat bersahutan. Pekik, sorak dan sumpah serapah membahana. Suasana tercipta dengan ngeri. Sawah menjadi arena tarung, hutan di kaki bukit pinggiran kampung jadi ajang kejar-kejaran, gonggongan anjing memekakkan telinga.

07:00
Di halaman masjid kepala desa memberikan pidato:

"Bapak-bapak, sodara-sodara sekalian, kita telah sama-sama merasakan kerugian akibat hama tikus dan babi di kampung kita, hama-hama itu semakin mengganas, marilah sama-sama kita basmi mereka, bersama-sama tentu akan lebih mudah. Terima kasih atas kedatangan bapak-bapak pemburu dari desa tetangga. Dengan basmallah marilah sama-sama kita mulai perburuan hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar