Sabtu, 12 September 2015

Anyir Darah Malam Pertama (Thriller)


"Lalu bagaimana dengan janji-janji kita, Bang?"

"Orang tuaku, Dek."

"Lantas, Abang menyerah?"

"Percayalah ... hati abang hanya untukmu, Dek."

Itulah percakapan terakhirku dengan Bang Rusdi.

***
Hari ini seisi kampung geger dengan ditemukannya dua mayat di kamar pengantin, di atas ranjang, dan berpelukan. persis pagi hari setelah pesta penikahan.

'Santi, Bang Rusdi sudah menjadi milikku dan akan kubawa serta kemanapun aku 'kan pergi. Ini aku tinggalkan apa yang sudah menjadi milikmu.'

Sebuah surat tertuju untukku. Berdarah-darah, tertancap dengan sebuah paku di dinding bersama sebuah organ tubuh. 'Hati'.
(glek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar