Minggu, 27 September 2015

Remang Remang Puisi (Puisi Keren Karya Lim Pratama)


REMANG REMANG PUISI
Lim Pratama


Dagu simpuh kaki menganga
Di intip cawet diksi kemolekan
; di sana!
Para perempuan di etalase
Payudaranya di hanger
Nafsunya di bandrol
Tunggu tangan lelaki merogoh kocek



Kawan mari menari
Atas hingar bingar mesin pemburu nafsu
Slokisloki bartender kemolekan
Hias puting rona pelangi
Sedikit putaw
Sejimpit morfin
Diaduk sakaw


Jidatku membentur tiang transaksi mami
Naikkan harga anakanakmu
'Gar sentosa cucucicitnya nanti
; pintaku!
"Ide bagus" katanya!


Sepuluh hampar koran lusuh
Janji slogan simbolis mutualis
Para birokrat yang rajin mengerat
Para tuan yang hobi berdandan
Para bapak yang hobi memalak
Tuan tanah yang hobi bercocok benih


Anyir sisa senggama depan toki
Melayang bersafari sunyi
Di ikat erat dasi perlente
Helaihelai rupiah rapuh di tanam di selah tetek
Ah ... Tikus pengerat!


Kakiku terus melaju
Naik turun tangga lobi bordir
Kulihat para gadis 17 tahun lihai berkuda
Sebilah tirai tak cukup penutup mulus paha
; terkesima.
Kualiri madu surga mili kerongkong
Pimpong radar berlari mengejar.
Ah ... seceng* sisa di lepet pantat
Tak cukup membeli sebilah peret.


Aroma fragmentasi mencocok
Rupa tergelotek rajasinga di pangkuan bangsal
Sebelah tampak kutukutu berterbang
Lalat jijik tungganglanggang
Jemari ulat lelah berfantasi.


Boleh kutebas batang rotan rimba barisan?
Kuikat temali kuteggak layar
Balatentara ruh iblis angin kupinta
Merupa buraq sekedip mata; lenyap
Mana di hempas lautan surga kah?
Sekira pantas; mungkin tidak.
Antara genangan magma neraka, kah!
Kakiku simpuh tiada sempat
Gemeritik kan menjadi bijibiji leburan pijar.

Kolong langit, 260915

Tidak ada komentar:

Posting Komentar